Sate Klathak adalah salah satu kuliner khas dari Yogyakarta, tepatnya dari daerah Bantul. Sate ini unik karena menggunakan jeruji besi sebagai tusukannya dan bumbu yang sangat sederhana. Meski hanya di beri garam. Sate klathak memiliki rasa yang lezat karena penggunaan daging kambing berkualitas tinggi dan cara memasak yang khas.
Nama “klathak” dari suara “klathak-klathak” yang di hasilkan saat daging kambing yang di tusuk dengan jeruji besi di panggang di atas bara api. Suara ini muncul karena panas dari besi dan arang yang membakar daging dengan cara yang berbeda dari sate pada umumnya.
Sate klathak biasanya di sajikan dengan kuah gulai atau sup yang berisi potongan daging kambing lainnya, seperti iga atau tulang. Kuah ini biasanya di sajikan terpisah dan di gunakan sebagai pendamping nasi putih. Penyajian ini memberikan pengalaman makan yang berbeda. Di bandingkan dengan sate pada umumnya yang lebih sering di sajikan dengan bumbu kacang atau kecap.
Daerah Bantul, khususnya di sekitar Jalan Imogiri Timur, di kenal sebagai pusat sate klathak. Banyak warung dan restoran di area ini yang menyajikan sate klathak, dengan ciri khas masing-masing. Beberapa tempat populer antara lain Warung Sate Klathak Pak Pong dan Sate Klathak Pak Bari. Yang sering di kunjungi oleh wisatawan maupun penduduk lokal.
Menikmati sate klathak adalah pengalaman kuliner yang unik. Suasana yang santai, aroma bakaran yang khas, dan cita rasa yang kaya membuat sate ini menjadi favorit banyak orang. Biasanya, para pengunjung datang dalam kelompok untuk menikmati sate klathak bersama-sama. Menjadikannya sebagai momen yang menyenangkan untuk berbagi makanan dan cerita.
Sate klathak adalah contoh sempurna dari keindahan dalam kesederhanaan. Dengan bumbu minimalis, penggunaan jeruji besi, dan pemanggangan arang, sate klathak berhasil menciptakan pengalaman berwisata kuliner yang luar biasa. Jika Anda berada di Yogyakarta atau sekitarnya, Sate klathak adalah hidangan wajib yang harus di coba untuk merasakan cita rasa khas daerah tersebut.