7 suspek Flu Singapura di Kemantren Umbulharjo yang telah di nyatakan sembuh, terus di pantau kesehatannya oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Sebelumnya, Dinas Kesehatan melaporkan 7 suspek Flu Singapura yang rata-rata berusia anak-anak di Kemantren Umbulharjo. Dinyatakan sembuh dan tidak ada tanda gejala-gejala lagi.

Di wilayah Kemantren Umbulharjo, khususnya Puskesmas Umbulharjo 2 tidak lagi mendapatkan laporan adanya suspek Flu Singapura dari masyarakat.

Kepala Puskesmas Umbulharjo 2, Dokter Evy Amurwani mengatakan, Flu Singapura pada dasarnya seperti flu biasa. Hanya ditandai pada ruam pada telapak tangan, telapak kaki, dan sariawan pada mulut. Flu Singapura tidak menyebabkan keparahan tinggi pada pengidapnya. Untuk penanganan Flu Singapura di lakukan seperti penanganan COVID-19, yaitu tracing, untuk mencegah penyebaran flu singapura lebih meluas.

“Ketika memang membutuhkan pengobatan, untuk di rujuk ke puskesmas dan di lakukan terapi sesuai dengan gejalanya. Karena memang sebenarnya Flu Singapura itu tidak berbahaya. Hanya saja, gejalanya memang mirip dengan flu hanya di tambah dengan bintik-bintik dan sariawan. Jadi memang yang mungkin membuat masyarakat resah karena menganggap Flu Singapura terlalu berlebihan. Untuk gejalanya sendiri juga tidak terlalu berat dan nanti jika ada yang terkena di suatu wilayah. Biasanya pihak kami akan melakukan tracing,” ujar dr Evy Amurwani, Kepala Puskesmas Umbulharjo 2.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, Flu Singapura merupakan penyakit yang mudah menular. Sehingga mudah menyebar meski hanya dengan bersin atau droplet. Untuk itu mereka yang telah teridentifikasi suspek Flu Singapura usia anak-anak harus di karantina. Indikasi Flu Singapura dapat di lihat dari demam selama 1 hingga 2 hari, muncul ruam pada kulit, dan benjolan kecil pada telapak kaki, tangan, dan mulut. Selain itu, penderita akan cenderung kekurangan nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan.

“Yang perlu kita ketahui bersama, bahwa Flu Singapura ini bukanlah penyakit yang terlalu membahayakan. Artinya masyarakat jangan di buat khawatir berlebihan, karena ini adalah penyakit biasa. Seperti kita menderita atau mengalami flu, batuk, dan pilek yang ada demamnya. Karena itu penyebabnya adalah virus. Seperti kita ketahui bersama bahwa virus adalah self limiting disease, dia sebetulnya akan sembuh sembuh sendiri. Yang perlu kita perhatikan pada anak yang mungkin terinfeksi virus, dalam hal ini virus HFMD atau biasa di sebut Flu Singapura. Adalah yang penting di jaga kondisi anak tersebut, bila ada demam di berikan penurun demam. Kemudian berikan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan yang paling penting adalah tidak melakukan kontak dengan anak lain. Sehingga nanti dalam waktu 3-5 hari akan sembuh dengan sendirinya,” ujar Lana Unwanah, KABID Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Pengelolaan Data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Masyarakat di imbau tidak perlu panik karena tidak menimbulkan keparahan yang tinggi. Sampai minggu ke-16 per hari Sabtu, 20 April 2024, tercatat total ada 70 kasus Flu Singapura yang di temukan di Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan menyarankan pola perilaku hidup bersih dan sehat serta menggunakan masker. Dalam kegiatan sehari-hari karena sangat baik untuk mencegah penyakit jenis flu.

Agung, RBTV. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *