Warga Gunungkidul dan sejumlah pelaku UMKM mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas LPG 3 kilogram sejak beberapa hari terakhir. Mereka terpaksa harus mencari hingga ke wilayah kecamatan lain, untuk bisa mendapatkan gas melon meski harus membayar lebih tinggi jika di bandingkan harga normal.

Sejumlah pelaku UMKM di Gunungkidul, mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas 3 kilogram atau tabung gas melon sejak beberapa hari terakhir. Mereka mengaku, sejumlah warung dan pangkalan yang biasa menjual tabung gas mengalami kekosongan dan tidak memiliki stok.

Sementara jika dikirim dari agen gas elpiji, banyak warga harus gigit jari. Lantaran tidak kebagian karena stok yang langsung habis dan harus memesan terlebih dahulu.

Para pelaku UMKM di Gunungkidul terpaksa harus mencari ke luar kecamatan lain dengan jarak hingga 8 kilometer. Untuk bisa mendapatkan 1 tabung gas ukuran 3 kilogram dengan harga yang jauh lebih tinggi di banding harga normalnya.

“Kalau kemrin, saya hanya mencari di sekitar sini saja, tapi hari ini ketika saya ingin mencari di sekitar sini, sudah tidak ada. Akhirnya, saya mencari ke kecamatan lain, jaraknya bisa sampai 7 atau 8 kilo dari sini. Pagi-pagi saya mendapatkannya waktu pergi ke kecamatan Karangmojo. Harganya 23 ribu, kalau di banding harga normalnya 18 ribu, jadi lebih mahal.” Ungkap Bayu Prihartanto, pelaku UMKM/pedagang angkringan

Kelangkaan gas melon 3 kilogram di rasakan oleh sejumlah pelaku UMKM di Gunungkidul sejak sepekan terakhir. Mereka berharap pemerintah bisa segera turun tangan agar stok tabung gas LPG 3 kilogram kembali normal.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *