Inilah produk-produk Ecoprint yang di buat dengan proses yang minim sekali limbah, alias ramah lingkungan. Ada kaos, kameja, dress, tas, hingga blankon yang cantik dengan motif dedaunan. Tentu saja, karena pekerjaannya pun memerlukan kreativitas dan ketelitian yang tinggi. Dedaunan yang di tempel sebagai motif Ecoprint, adalah dedaunan yang di ambil dari pohon dan tanaman di sekitar rumah. Warna kainnya pun di buat dari bahan alam. Bustanul Arifin, yang mulai menekuni produk Ecoprint ini dari 2018 yang lalu. Pria yang pernah bekerja di perusahaan media tersebut, hingga kini sudah memproduksi ribuan motif kain Ecoprint dengan bahan dari alam.
“awal mulanya di tahun 2018 di bulan April, kita memulai usaha ini. Berawal dari hobi saya menanam pohon, buah-buahan dan tanaman hias. Ternyata dari daunnya itu, bisa di pakai untuk menghasilkan suatu karya seni yakni Ecoprint ini. Yang berasal dari bahan alami, natural, yang bisa kita implementasikan. Ecoprint itu bukan batik, yang membedakan warna yang di pakai itu warna alami yang di ekstrak. Warnanya lebih soft dan ringan, serta mudah di uraikan dan lebih ramah lingkungan”. Ujar Bustanul Arifin, owner Syirka Ecoprint.
Untuk mendapatkan baju Ecoprint secantik ini, membutuhkan banyak proses mulai dari penataaan daun sebagai motif, pewarnaan kain, penumpukan dan penggulungan hingga proses stim. Setelah proses tersebut, barulah kain jadi dan siap untuk di jemur. Setelah itu masuk ke proses konveksi untuk di buat model fashion.
“yang jelas dari awal kain dulu, merebus kain selama semalaman. Setelah itu di cuci bersih, di jemur dan kita proses pewarnaan alam. Setelah itu kita petik daun dan di potong-potong sesuai selera. Penataannya manual dan di lakukan dengan sangat hati-hati”. Ujar Ali Rosidi, perajin Ecoprint.
Rizki Budi Pratama, RBTV.