Mengisi bulan Ramadhan dan sekaligus mengembangkan seni budaya islam, Universitas Islam Indonesia (UII), belum lama ini menggelar lomba kaligrafi tingkat SMA atau yang sederajat dan mahasiswa.
Lomba yang di adakan di kampus pusat jalan Kaliurang ini, di ikuti lebih dari 160 peserta. Peserta kebanyakan berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Para peserta hanya di perbolehkan membuat Kaligrafi berdasarkan ayat yang telah di tentukan. Yaitu AL Furqon ayat 63, AL Hajj ayat 77, atau AL Hujurat ayar 10. Namun peserta di wajibkan menggunakan tiga jenis Khat, Tsulusi, Kufi dan Riq’i. Juga di perbolehkan menambah jenis Khat lainnya, seperti Diwani, Diwani Jali, Farisi dan Naskhi
Sebagai juri, panitia menunjuk pimpinan pesantren kaligrafi Lemka Sukabumi, ustad Sirojuddin, pimpinan pesantren kaligrafi Sakal Jombang, ustad Athoillah, dan ketua program arsitektur program magister UII, Revianto Budi Santosa.
Lewat seni kaligrafi ini, di harapkan menjadi wahana untuk makin mencintai seni kaligrafi. Kaligrafi di nilai memiliki banyak fungsi estetis, fungsi simbolis dan harmoni.
“Kita berharap ini menjadi sebuah wahana dan bisa semakin mencintai kaligrafi, juga mengembangkan kaligrafi di Indonesia. Kaligrafi ini mempunyai banyak fungsi, seperti fungsi estetis, keindahan dan juga sebagai fungsi simbolis. Ada pesan-pesan yang disampaikan di sana, dan juga ada harmoni visual, ada kombinasi, dan ada ornamen yang dipadukan.” Ungkap Prof. Athul Wahid, rektor Universitas Islam Indonesia
Untuk memeriahkan lomba kaligrafi ini, rektor UII maupun para juri, ikut menggoreskan kuasnya dalam menorehkan kaligrafi. Seluruh karya kaligrafi baik peserta lomba, maupun karya rektor dan juri nantinya akan di pajang dan di pamerkan di museum Universitas Islam Indonesia.
Widi, RBTV.