Jengah dengan situasi demokrasi dan politik di Indonesia yang semakin menjauh dari cita-cita kemerdekaan dan cita-cita reformasi. Puluhan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Bahkan juga sejumlah seniman dan budayawan, berkumpul di Balairung Universitas Gadjah Mada. Untuk menyuarakan pandangan-pandangan mereka.

Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada, Doktor Ari Sujito mengajak semua elemen bergerak. Karena selama ini berbagai saluran telah macet, sehingga tidak mungkin untuk diselesaikan dengan cara-cara yang formal.

“Konstitusi begitu mudah di selewengkan, konstitusi begitu mudah di akali, dan itu tidak mungkin dapat menyelesaikan dalam jangka waktu dan cara-cara yang formal. Membutuhkan kerja-kerja kolektif, tentunya masyarakat sipil tertantang untuk itu. Perguruan tinggi yang di dalamnya ada mahasiswa dan dosen, dengan intelektual yang dimiliki mungkin tidak akan membiarkan hal ini begitu saja,” ujar Dr. Arie Sujito, Wakil Rektor UGM.

Menghadapi kondisi-kondisi ini, Pakar Hukum Tata Negara UGM, Zaenal Arifin Mohtar, mengajak untuk segera membentuk Pengadilan Rakyat.

“Saya kira salah satu tawaran dan saya minta, misalnya nanti ini melakukannya di UGM adalah kita akan membuat yang namanya pengadilan rakyat. Pengadilan rakyat ini menjadi penting, bahwa ketika negara, lembaga negara tidak serius mengadili, menjatuhkan sanksi, melakukan hukuman. Maka rakyat akan mengambil itu dan melakukan pengadilan rakyat,” ujar Dr. Zaenal Arifin Mochtar, Pakar Hukum Tata Negara FH UGM.

Sedangkan mantan petinggi KPK, Busyro Muqoddas mengingatkan adanya virus bergentayangan yang masuk di Istana Negara. Sehingga muncul berbagai permasalahan.

“Virus itu adalah virus pembunuh demokrasi dan kedaulatan rakyat. Virus itu bernama Dinasti Politik, sumber virus itu adalah di sekitar Monas, tepatnya di Istana Negara. Bahkan terus hidup subur ketika rakyat terus di fakir miskinkan dan Yatim Piatu kan, secara politik, hukum, ekonomi, dan HAM,” ujar Busyro Muqoddas, Mantan Ketua KPK.

Widi, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *