Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga kabupaten Kulon Progo, telah melakukan peninjauan pada sekolah-sekolah rusak, untuk mengalokasikan anggaran dana perbaikan yang dibutuhkan, secepatnya.
Menanggapi fasilitas Pendidikan sekolah dasar yang rusak parah di SD N Jlaban, Sentolo, Kulon Progo. Kepala dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, Arif Prastowo telah melakukan peninjauan terhadap sekolah tersebut, pada Senin, 12 Februari 2024 lalu.
Setelah melakukan peninjauan dan mendapatkan data-data terkait tingkat kerusakan pada SD N Jlaban ini, Arif kemudian menganggarkan dana perbaikan sekolah ke tim aggaran pemerintah daerah Kulon Progo, untuk mendapatkan alokasi dana secepatnya.
“Jelas ini cukup menghawatirkan dan ternyata kejadian kemarin yang kena hujan deras itu, kemudian plafonnya itu jatuh itu yang sempat kami deteksi. Dari hasil peninjauan waktu itu, kami sudah komunikasi dengan dinas PU, untuk minta tolong lakukan assessment tentang penduduk sekolah SD Jlaban ini. Nah kami sudah mendapatkannya dan langsung kami waktu itu segera sampaikan ke anggaran pemerintah daerah, untuk mendapatkan alokasi anggaran di tahun ini, secepatnya. Karena terlalu beresiko jika itu melalui tahun anggaran 2025. Alhamdullilah ini di acc di APBD untuk tahun ini.” Ungkap Arif Prastowo, Kadinas Disdikpora Kulon Progo
Diperkirakan, pada bulan April sudah ditetapkan anggaran dana untuk memperbaiki sarana pendidikan dasar ini. Arif berharap, sekolah-sekolah yang dalam keadaan rusak dapat segera diperbaiki, demi kenyamanan dan keselamatan anak dalam proses menimba ilmu.
“Kami berharap sekolah ini dan sekolah-sekolah yang diberi alokasi bantuan tahun ini, bisa kami eksekusi secepatnya. Karena kami harus memikirkan anak-anak ini untuk beada di pembelajaran yang aman dan nyaman bagi mereka, sehingga tidak terlalu banyak terganggu intinya di sementara. Ya, kepala sekolah meminta mulai memikirkan skenario pembelajaran ketika ini nanti direhab. Kan ada beberapa kelas nanti perlu ada disediakan tempat yang cukup untuk itu. Apakah mungkin ada di tempat-tempat yang lain, di Musolah dan seterusnya atau perpustakaan sementara bisa dipakai, itu yang aman yang penting.” Ungkap lanjut Arif Prastowo
Bagas, RBTV.