Nuansa imlek di kota solo , mulai terasa . Salah satunya terlihat , dari pemasangan lampion , di kawasan pasar gede hardjonagoro . Tak jauh dari pasar pun , usaha kue keranjang mulai bergeliat , memproduksi makanan khas imlek tersebut .

Seperti salah satunya , usaha kue keranjang , di sangkrah , pasar kliwon , kota solo , jawa tengah ini . Sejak h minus sepuluh imlek , pemilik usaha kue keranjang , mulai kewalahan memenuhi pesanan .

Pesanan datang dari reseller , di berbagai daerah seperti , jakarta , jogja , serta kota solo dan sekitarnya . Saking ramainya pesanan , pemilik usaha sampai menerapkan jam lembur , kepada para karyawan .

Proses pembuatan kue keranjang , begitu panjang , mulai dari pencampuran ketan dan gula , hingga pengukusan yang , membutuhkan waktu sehari penuh .

Kue keranjang dibandrol harga , 40 hingga 70 ribu rupiah , tergantung isi per pack , dan ukuran kue keranjang . Mereka berharap , tahun naga kayu membawa , kemakmuran bagi semua .

” Jadi dari mualai H-10 itu peningkatan lebih tinggi di awal sih masih Kadang-kadang aja ga begitu banyak, itu fyur kita dari 100% ketan asli ga pake tepung ketan instan trus di tambah gula dan madu itu si kita tanpa pengawet “jelas Ratna anggraeni(pemilik usaha kue keranjang)

“Jadi kueh keranjang ini biasanya di indentikan karna bentuk nya bulat itu akan membawa sebuah ke utuhan atau ke harmonisan atau ke rukunan di setiap keluarga yang menikmati nya sebelum menikmati  makanan pada malam taun baru imlek mereka akan kue keranjang dulu kemudian yang ke 2 karna manis dan di buat dari ketan sehingga lengket itu akan membuat keluarga hubungan nya semakin manis” jelas Sumartono Hadinoto (tokoh Tionghoa)

RIZKI BUDI PRATAMA , RBTV .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *