Sumber: freepik.com
Sampah rumah tangga merupakan produk sisa dari berbagai bahan organik yang jika dibiarkan terus menerus dan menumpuk di pembuangan akhir akan mengakibatkan dampak serius terhadap lapisan ozon yang berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam artikel Food Waste Minimization: Sebuah Langkah Kecil Untuk Selamatkan Bumi, sampah organik harus diolah dan dimanfaatkan semaksimal mungkin agar kita dapat meminimalkan jumlah sampah tersebut. Beberapa cara yang dapat kita lakukan yaitu membuat pupuk kompos, mengolah sisa potongan bahan organik seerti sayur dan bumbu dengan kondisi baik untuk bahan utama kaldu sayuran, dan yang terakhir yaitu membuat eco enzyme.
Dilansir dari detik.com, eco enzyme sendiri merupakan cairan yang didapat dari hasil fermentasi sampah organik. Berdasarkan Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, eco enzyme sendiri dicetuskan oleh pendiri asosiasi pertanian organik di Thailand yaitu Dr. Rosukon Poompanvong. Cairan eco enzyme terbuat dari campuran beberapa komponen seperti tetes tebu, potongan dan sisa buah-buahan, sayuran, dan air. Air yang digunakan dalam proses pembuatannya pun beragam. Kalian dapat memilih akan menggunakan air hujan atau air keran.
Sebagai upaya pemanfaatan limbah organik, eco enzyme tentunya memiliki segudang manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Dilansir dari orami.co.id, manfaat eco enzyme yaitu sebagai pembersih serbaguna, pupuk tanaman, dan pengusir hama. Tentunya dengan membuat eco enzyme ini kalian dapat memanfaatkan bahan sisa dan dapat menghasilkan suatu produk dengan banyak manfaat yang ramah lingkungan dan terjangkau.
Membuat eco enzyme dapat menjadi salah satu kegiatan mengisi waktu luang, ikut berkontribusi dalam masalah lingkungan yaitu sebagai salah satu upaya mengurangi produksi gas metana yang berbahaya dan merusak lapisan ozon, dan dapat menghemat anggaran rumah tangga untuk pembelian produk pembersih.
Bagaimana tertarik mencoba produk ramah lingkungan ini?