Aktivitas gunung Merapi pada hari jum’at malam diwarnai terjadinya dua kali awan panas guguran. Awan panas yang pertama terjadi jam tujuh lebih 27 menit dengan durasi 228 detik dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan jarak luncur mencari 2000 meter yang mengarah ke hulu Sungai Bebeng, atau ke arah barat daya.
Selang beberapa menit berikutnya, tepatnya jam tujuh lebih 47 menit kembali terjadi awan panas guguran dengan durasi 132 detik dan amplitudo maksimal 42 milimeter. Awan panas yang ke dua ini jarak luncuran lebih pendek dibandungan yang pertama, yakni hanya 1200 meter dan mengarah ke hulu Sungai Boyong atau ke arah selatan.
Sejauh ini, balai penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi, BPTKG Yogyakarta, belum mengubah status aktivitas vulkanis gunung Merapi. Status masih dipertahankan pada level tiga atau siaga.
Kepala BPBD kabupaten Sleman, Makwan mengakatan,jarak luncur awan panas ini masih jauh dari Kawasan pemukiman penduduk. Namun demikian warga dilereng gunung Merapi informasi resmi dari pemerintahan.
Terjadinya awan panas ii dilaporkan menyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Jrakah, Selo dan Sumber di Boyolali. Saat terjajdi awan panas, menurut catatan BPBD kabupaten Sleman Kawasan puncak gunung Merapi sedang diguyur hujan.
Widi,RBTV.