Sumber: istockphoto.com
Dilansir dari zerowaste.id, food waste merupakan makanan siap konsumsi yang dibuang dan berakhir pada tempat pembuangan akhir. Food waste telah menjadi perhatian sejak lama mengingat jumlahnya yang tak terkendali dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Food waste merupakan sampah yang menjadi penyumbang emisi gas metana dan karbondioksida. Dimana seperti yang kita ketahui kedua jenis gas ini dapat merusak lapisan pelindung bumi yang bernama lapisan ozon. Sangat memprihatinkan bukan? Tindakan yang kita lakukan secara sadar seperti membuang dan tidak menghabiskan makanan ternyata memiliki dampak yang begitu besar pada lingkungan dan dapat membahayakan bumi kita.
Berdasarkan Journal of Environmental Management, sampah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar food waste yang harus diminimalkan. Dengan meminimalkannya, emisi gas rumah kaca dapat berkurang sebesar 800-1.400kg/ ton limbah rumah tangga. Bagi kalian yang merasa prihatin dengan isu lingkungan dan ingin melakukan aksi nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi, kalian dapat melakukan food waste minimization. Sebuah langkah kecil yang dimulai dari diri sendiri. Bagaimana caranya dan apa saja yang dapat dilakukan? Pertama kenali apa saja jenis food waste. Berdasarkan Journal of Environmental Management, terdapat dua jenis food waste yaitu dapat dihindari dan tidak dapat dihindari. Untuk jenis limbah yang tidak dapat dihindari diantaranya yaitu berupa kulit, tulang, cangkang, dan lainnya yang cenderung tidak bisa dikonsumsi dan tidak dikategorikan sebagai makanan. Sedangkan untuk limbah yang dapat dihindari yaitu berupa makanan siap saji yang dibiarkan sampai kualitasnya menurun dan tidak layak konsumsi serta makanan siap saji yang dibuang begitu saja.
Sebagai langkah kecil mengurangi food waste yang dimulai dari diri sendiri, untuk beberapa bahan yang terbuang dari proses pengolahan pangan seperti kulit bawang, ujung wortel, tulang, batang brokoli, batang kol, dan kulit sayuran sendiri dapat dimanfaatkan kembali dan diolah menjadi broth atau kaldu dengan cara direbus. Hal ini dapat dijadikan opsi agar bahan makanan tidak terbuang. Untuk yang kedua yaitu menghabiskan makanan dan tidak membiarkan makanan dengan kondisi baik dalam kurun waktu tertentu sehingga dapat merusak makanan tersebut dan membuatnya menjadi tidak layak konsumsi kemudian berakhir di tempat sampah. Mungkin tindakan ini terdengar sepele namun jika dilakukan secara konsisten dan juga tidak lupa diikuti dengan menginfluence orang-orang di sekitar agar dapat melakukan hal yang sama tentunya akan memiliki impact yang besar.
Bagaimana tertarik melakukan aksi kecil untuk menyelamatkan bumi?