YOGYAKARTA – Polda DIY menegaskan pengamanan tidak hanya terfokus pada tahapan pemilu, melainkan juga pengamanan masyarakat secara umum. Bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Koprs Brimob ke 78 tahun, Satbrimob DIY menggelar simulasi pengamanan pemilu di halaman Mako Brimob Polda DIY, Baciro Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Simulasi pengamanan pemilu ini diantaranya diisi dengan aksi penanganan serangan teror bom yang dilakukan oleh Tim Gegana. Serangan teror bom ini digambarkan dengan adanya temuan benda yang diduga bom dan kemudian ditangani menggunakan sebuah robot yang mampu mendeteksi bahan peledak dengan sendirinya.
Petugas Kepolisian Satuan Brimob juga memamerkan keahlian bela diri yang merupakan keahlian dasar untuk melayani masyarakat. Dalam kesempatan ini, Brimob juga memamerkan keahlian dalam seni budaya dengan memainkan Tarian Beksan Wanoro sebagai bentuk personil Polri tetap memiliki jiwa yang humanis.
Irjen Pol Suwondo Nainggolan selaku Kapolda DIY mengatakan, “Pengamanan dalam pelaksanaan tugas hariannya adalah kami menganggapnya ini pengamanan secara umum di Yogyakarta, dengan berbagai macam dan dinamikanya. Lalu salah satu kegiatanya adalah kegiatan pengamanan, kegiatan rangkaian pemilu. Karena apa? Kegiatan rangkaian pemilu ini juga tidak menghentikan kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya yang juga harus kita amankan. Konsep dalam kegiatan pemilu sendiri itu sudah terbentuk dengan Operasi Mantap Brata.”
Salah satu yang menjadi perhatian bagi petugas kepolisian dimasa pengamanan pemilu adalah upaya menanggulangi berita bohong atau hoax yang dinilai sangat berpotensi memicu perselihan serta perpecahan di tengah masyarakat.
Agung Ristiono, RBTV.