Sleman – Sehari setelah aliran Selokan Mataram kembali dibuka dan dialiri air dari Sungai Progo, terjadi kebocoran di salah satu titik di Margodadi, Seyegan, Sleman, hari minggu dinihari.
Akibatnya, keramba-keramba ikan milik warga terlihat terendam air dan hampir keseluruhan ikan pada keramba tersebut hanyut terbawa arus air yang deras.
Lokasi yang juga berdampingan dengan pembangunan proyek Tol Jogja-Bawen ini membuat warga meminta pertanggung jawabanoleh pihak yang bersangkutan.
Nur Zainudin, Dukuh Kadipiro menyatakan “Kejadian ini bisa menimbulkan kepada warga kami, khususya talud, kolam-kolam ikan, dan gazebo. Kami memohon kepada pihak tol memberikan ganti rugi kepada warga kami serta kerusakan-kerusakan itu bisa di perbaiki seperti semula.”
Sementara itu, tak hanya dari keramba ikan saja yang terdampak jebolnya Selokan Mataram ini, namun terdapat satu bangunan gazebo ikut amblas dan kolam ikan dibawahnya pun juga ikut terdampak. Menurut pengakuan warga, terdapat setidaknya 16 hingga 20 kolam ikan beserta keramba yang menjadi dampak jebolnya aliran dari Selokan Mataram tersebut.
“Ada sekitar 16 sampai 17 keramba ikan. Kerugian kurang lebih 75 sampai 100 juta, karena bukan hanya keramba tetapi juga ada talud yang longsor,” ujar Surahman, pemilik keramba ikan
Hingga saat ini pihak proyek pembangunan Tol Jogja-Bawen ini terus mendata kerugian yang dialami warga dan rencananya akan segera memperbaiki kebocoran Sungai Mataram yang berdampingan dengan proyek tersebut.
Brian, Deputy Project Director PT Adhi Karya menjelaskan “Saat ini kami masih mengidentifikasi kerusakan yang ada di lokasi, kemudian kami juga mengidentifikasi terkait dengan dampaknya dan rencana-rencana perbaikannya nanti seperti apa akan kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait.”
Tak ada korban jiwa dari peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Hal tersebut dikarenakan ikan yang hanyut terbawa derasnya air Selokan Mataram merupakan ikan yang siap panen dan siap dijual.
Widi, RBTV.
