Puncak kegiatan Festival Laweyan, di isi pertunjukkan drama musical. Penyelenggara mengambil judul, sesarengan ambangun nagari, atau bersama-sama membangun negeri.


Seni drama, tarian, dan musik, berpadu di atas panggung, di jalan sidoluhur, kampung batik Laweyan. Masyarakat pun antusias, menyaksikan pertunjukkan, yang membawa pesan kebersamaan tersebut.


Agus Wahyu Purnomo Anwar, Lurah Laweyan mengatakan, “Pada tahun ini mengambil tema Sesarengan membangun negeri disana ini adalah salah satu bagaimana kita meningkatkan membangun wisata yang ada di Laweyan sehingga kampung Laweyan bisa menjadi barometer batik yang ada di Kota Surakarta maupun barometer di tingkat nasional sehingga pada tahun ini kita berusaha meningkatkan UMKM, meningkatkan seni yang ada di kelurahan Laweyan sehingga semakin bisa terkenal tidak hanya sebagai kampung batik tetapi menjadi kampung wisata yang kemudian hari menjadi pusat tujuan dari wisatawan wisatawan baik local maupun internasional saya berharap semoga Festival Laweyan ini akan selalu menjadi event di tingkat kota dan juga nantinya menjadi dambaan setiap wisatawan yang ingin datang ke Kota Solo ingin menyaksikan Festival Laweyan sebagai bagian dari mereka berwisata di Kota Surakarta.”


Rangkaian kegiatan festival Laweyan, berlangsung selama beberapa hari. Sebelumnya, digelar berbagai kegiatan, seperti jalan sehat dan senam bersama.


Warga Kelurahan Laweyan, juga menggelar kirab gunungan hasil bumi. Gunungan tersebut berbalut kain batik, sebagai simbol wisata, kampung batik Laweyan.


Warga juga diajak, menyantap makan siang bersama, dalam acara rolasan bareng. Ada pula pameran produk-produk umkm, hasil kreativitas warga Kelurahan Laweyan.


Permono Adi Prasetio, ketua panitia Festival Laweyan 2023 menyebutkan, “Ada beberapa rangkaian kegiatan, antara lain dari lomba festival band yang di adakan oleh adik-adik karangtaruna dan forum anak, memperebutkan piala walikota. Kemudian tanggal 25-29 September adalah nyanting vaganza, kegiatan belajar membatik untuk perusahaan dan pengusaha. Kemudian tanggal 30 September, kemarin kita mengadakan rolasan bareng yaitu makan siang gratis di sepanjang jalan Sidoluhur, ada sekitar 55 tenant yang ada di Laweyan ini. Tanggal 1 Oktober ini ada kegiatan jalan sehat warga, dan juga lomba masak seluruh RT. Dan puncaknya tanggal 2 Oktober itu ada kegiatan drama musical itu beberapa tenant-tenant dari warga dan juga dari luar. Itu drama musical selama 2,5 jam non stop.”


Festival Laweyan menjadi acara tahunan, dan menjadi agenda rutin, pemerintah Kota Surakarta.


Acara ini tak hanya, menjadi tontonan, warga Kelurahan Laweyan saja. Festival Laweyan 2023, menjadi magnet bagi warga luar Laweyan, warga luar Kota Surakarta, bahkan para wisatawan.

By Sumiati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *