Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Ariyani menyampaikan bahwa untuk tahun ini angka stunting di Kota Yogyakarta mencapai 12 persen hingga masih berada di bawah target nasional 14 persen pada tahun 2024. Untuk menekan angka stunting, Pemkot Yogyakarta telah menyusun dua intervensi yang dibagi menjadi sensitif (70 persen) dan spesifik (30 persen), dengan memfokuskan pada lokasi tertentu yang menjadi prioritas.

Untuk menurunkan angka stunting tersebut, dinas kesehatan membutuhkan peran serta semua pihak, termasuk di dalamnya peran perhotelan untuk pemberian makanan tambahan, meskipun selama ini setiap bulan ada penimbangan dan pemantauan status gizi dan di atasi dengan pemberian makanan tambahan selama 90 hari serta juga dilakukan untuj ibu hamil K-E-K atau kekurangan energi kronis selama 60 hari.

Kepala Dinas Kesehatan, Emma Rahmi Ariyani menyampaikan “Ini harapannya nanti untuk pengurangan dari jumlah stunting semakin berkurang dan di kota ini alhamdulillah progresnya baik karena juga ada tim percepatan penurunan stunting tingkat kota sampai kelurahan sehingga itulah yang mengawal kasus-kasus stunting yang ada di Kota Yogya.”

Sementara Ipung Purwandari menyampaikan bahwa pihaknya akan meminta kepada hotel-hotel yang ada di Kemantren Gedongtengen untuk turut serta melakukan penurunan angka stunting di Kota Yogyakarta. Selain itu juga karena dirinya juga anggota DPRD Kota Yogyakarta maka akan meminta komisi terkait untuk kenaikan anggaran dalam penurunan stunting di wilayah.

Ipung Purwandari, Pengurus PHRI DIY Bidang Advokasi menuturkan “ Kami sebagai warga masyarakat istilahnya perhotelan di sini, istilahnya saya sendiri juga masuk dalam perhotelan itu, kita berusaha untuk mengurangi stunting sampai nol, kita akan berusaha untuk membantu teman teman PHRI yang ada di Gedong Tengen ini, Insyaallah akan bergotong royong untuk stunting di 2024 ini menjadi nol.

Rinamaulita, RBTV.




By Sumiati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *