Kraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi garebeg besar perayaan Idul Adha. Acara yang di gelar untuk memperingati perayaan Idul Adha ini di saksikan ribuan masyarakat maupun wisatawan di kompleks keraton Yogyakarta hingga kawasan alun alun utara yang menjadi lokasi utama prosesi garebeg besar Idul Adha 1445 hijriah.

Garebeg besar di lakukan dengan mengarak tujuh buah gunungan yakni gunungan kakung, estri, gepak darat dan pawuhan.

dengan dikawal 10 prajurit bregada, gunungan kraton di arak ke sejumlah lokasi yakni masjid Gedhe Kauman, mangkubumen, puro pakualaman dan kepatihan.

Dalam tradisi ini, masyarakat bisa mendapatkan bagian ubarampe gunungan yang di bagikan di masjid Gedhe kauman dan puro pakualaman.

Prosesi garebeg kraton Yogyakarta ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang datang berkunjung ke kota Yogyakarta. Selain itu bagi warga DIY dengan mendapatkan hasil bumi dari gunungan di percaya membawa berkah dan kesejahteraan.

“dapat gunungan kacang panjang, tadinya sudah psimis antara dapat atau tidak. Tapi senang sekali akhirnya bisa dapat”. Ujar Hasti Handayani, wisatawan asal Jakarta.

“dapat kacang allhamdulillah di syukuri. nanti mau di buat sayur”. Ujar Dewi, warga.


Garebeg yang di lakukan di keraton adalah hajad dalem sebuah upacara budaya yang di selenggarakan oleh keraton dalam rangka memperingati hari besar agama islam yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan maulid Nabi Muhammad saw.


Sementara itu, gunungan merupakan perwujudan kemakmuran keraton atau pemberian dari raja kepada rakyatnya. Perwujudan rasa syukur, mangayubagya Idul Adha yang diwujudkan dengan memberikan rezeki pada masyarakat melalui ubarampe gunungan yang berupa hasil bumi dari tanah mataram.

Agung, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *