Satgas tim penjaga Marwah Nahdlatul Ulama, NU Surakarta, menemukan dugaan praktek kasus suap. Prkatek suap tersebut di duga terjadi, dalam penyelenggaraan konfersi cabang, konfercab pengurus cabang NU kota Surakarta, beberapa waktu lalu.

Dugaan ini mencuat setelah, sepuluh orang majelis wakil cabang MWC NU Surakarta, menerima bingkisan tas berisi barang, dan uang senilai lima juta rupiah. Mereka adalah Rois Syuriah dan ketua Tanfidziyah MWC NU se kota Solo.

Ketua satgas tim penjaga Maewah NU Nusantara, Muhammad Burhanudin Hilal Adnan menduga, suap tersebut guna memenangkan, tokoh-tokoh yang saat itu terpilih.

Pihaknya mengaku, telah melakukan investigasi, dengan menemui seorang Rois Syuriah MWC. Namun, saat di temui yang bersangkutan mengaku telah mengembalikan pemberian tersebut.

“Menurut informasi dari pengurus MWC NU, dari pihak NU akan mengirim surat juga kepada PWU dan PPNU, untuk segera melakukan investigasi bersama dengan pihak berjawib kota Solo. Sehingga kasus ini dapat segera di akhiri dan tidak menjadi konsumsi publik yang dapat membuat kesdihan bagi masyarakat NU. Surat itu akan di tandatangani oleh pihak-pihak dan elemen di kecamatan pasar Dewok.” Ungkap Muhammad Hilal Adnan, ketua satgas tim penjaga Marwah NU Surakarta

Di ketahui agenda konfercab PCNU Surakarta, di gelar sebelas Mei dua ribu dua empat lalu. Dalam agenda tersebut, Muhtarom terpilih sebagai Rois Syuriah PCNU Surakarta, dan Mashuri sebagai ketua Tanfidziyah PCNU Surakarta.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *