Protes dampak dari penuhnya depo sampah, puluhan warga Pengok kemantren Gondokusuman mendatangi kantor dinas lingkungan hidup kota Yogyakarta. Mereka melayangkan protes terkait kondisi depo sampah Pengok yang tak kunjung di ambil dan di bersihkan.

Dengan membawa spanduk sebagai bentuk aksi protes, puluhan warga Pengok ini mendatangi kantor dinas lingkungan hidup kota Yogyakarta di kemantren Gondomanan.

Kedatangan warga ke kantor DLH kota Yogyakarta karena merasa terganggu dengan depo sampah yang lokasinya tak jauh dari pemukiman yang kini telah menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap, hal tersebut membuat banyak lalat yang datang. Depo Pengok ini telah menumpuk sampah berhari-hari sehingga aroma bau menyengat sangat mengganggu ketentraman warga.

Perwakilan warga Pengok, Senen Prabowo mengatakan, aksi damai ini terpaksa di lakukan setelah lantaran sebelumnya, beberapa perwakilan warga telah melakukan audiensi dengan kepala DLH kota Yogyakarta dan mandor lapangan depo Pengok.

DLH bersedia mengosongkan depo saat menjelang hari raya idul fitri lalu, namun kondisi ini kembali terjadi bahkan sampah sampai meluap ke jalan raya. Depo sampah Pengok ini di duga selama ini menjadi lokasi pembuangan penggerobak sampah dari luar wilayah.

“Untuk para penggerobak, mari bersama-sama agar menangani dan menemukan solusi dari persoalan sampah ini. Ketika ingin mencari lahan pekerjaan atau sekedar untuk mencari sesuap nasi, kalau bisa tunjukan dengan etika. Sebenarnya, kami berharap sekali perwakilan dewan kota, maupun provinsi dapat membantu dan menangani permasalahan sampah seperti ini.” Ungkap Senen Prabowo, perwakilan warga

Aksi protes puluhan warga Pengok ini merupakan buntut kesalahan warga, karena persoalan sampah menumpuk di depo Pengok tidak segera di tangani pihak terkait dan kondisi ini telah terjadi sejak beberapa pekan lalu.

Agung, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *