Petugas SAR kawasan pantai selatan Gunungkidul, meminta pengunjung dan masyarakat untuk wasapada dan berhati-hati dari kemungkinan tersengat ubur-ubur.
Kemunculan hewan ubur-ubur di pinggir pantai ini, di karenakan kondisi laut yang dingin, sehingga ubur-ubur mencari tempat yang lebih hangat.
Sejumlah anak-anak yang tengah bermain air di kawasan pantai selatan Gunungkidul, harus mendapatkan perawatan petugas SAR. Mereka merasakan sakit serta panas di bagian tubuh kerena tersengat ubur-ubur.
Petugas SAR langsung memberikan penanganan pertama, dengan cara di basuh air cuka dan di berikan alkohol untuk menetralisir racun dari sengatan ubur-ubur.
Petugas SAR setempat Surisdiyanto mengatakan, kemunculan ubur-ubur ini mulai terjadi sejak 2 pekan terakir. Hal ini di picu kondisi di laut bercuaca dingin sehingga ubur-ubur yang berada di tengah laut akan menepi ke pinggir pantai.
Selain itu ombak pantai yang tinggi membuat ubur-ubur ini terdampar hingga bibir pantai dan banyak mengenai wisatawan.
“Perlu kami infokan bagi para wisatawan yang bermain air dipantai, terutama di musim-musim liburan saat ini, mohon selalu berhati-hati. Antisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, terutama dari biota laut yang tidak di kenal. Sekarang sudah mulai memasuki musim dingin, biasanya dari bulan Juni hingga Agustus akhir, di situlah migrasi ubur-ubur akan mendarat terbawa dari tengah ke tepi laut.” Ungkap Surisdiyanto, sekretaris SAR satlimantas wilayah II Gunungkidul
Selama libur panjang kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama kamarin, tercatat ada belasan wisatawan yang tersengat ubur-ubur dan 1 wisatawan yang terkena duri ikan, korban sengatan ubur-ubur di dominasi oleh anak-anak.
Agung, RBTV.