Calon wakil presiden nomor urut nol tiga, Mahfud MD menegaskan, perjalanan karirnya selain sebagai pengajar atau dosen, juga mengemban berbagai jabatan kenegaraan.
Mulai dari menjabat sebagai mentri pertahanan, Menteri hukum dan HAM, anggota DPR RI, ketua BPIP dan Menko Polhukam. Jabatan itu bergantian di pegangnya selama 24 tahun, dan terakhir maju ke pemilihan presiden sebagai calon wakil presiden.
Setelah sekian lama bolak-balik Jakarta-Jogja, dalam rangkaian ketugasannya sebagai pejabat tinggi negara dan sebagai dosen di perguruan tinggi, kini Mahfud MD kembali ke kampus Universitas Islam Indonesia, di Yogyakarta.
Sebagai ungkapan selamat datang, Universitas Islam Indonesia bersama MMD Initiative, kemudian menggelar seminar nasional di kampus Universitas Islam Indonesia.
Dalam kata kuncinya, Mahfud MD menjelaskan, setelah memegang berbagai jabatan dan kemudian maju ke pemilihan presiden, mendampingi Ganjar Pranowo, ternyata kalah. Maka yang di lakukan adalah move on dan tidak perlu membuat ricuh atau protes terhadap keputusan yang telah di ambil.
“Kalau kita yang menang, orang lain yang ricuh, dan waktu telah di putuskan ricuh lagi. Itu tidak akan selesai dan negara tidak bisa berjalan dengan kendala seperti ini. Hebatnya dari Helda Subekti yang di pakai dalil pada hukum-hukum umum, bahwa jika keputusan hakim sudah di putuskan, ya sudah. Harus bisa move on dan tidak protes terhadap yang sudah terjadi.” Ungkap Mahfud MD, Cawapres nomor urut 03
Widi, RBTV.