Menyikapi kondisi dan situasi politik nasional akhir-akhir ini sivitas akademika Universitas islam indonesia mengeluarkan pernyataan sikap yang berjudul Indonesia Krisis kenegarawanan.

Krisis ini salah satunya adalah keluarnya putusan mahkamak konstitusi nomor 90, P-U-U garis miring 21 romawi tahun 2023 yang membuka pintu masuknya anak Presiden Joko Widodo menjadi Calon Wakil Presiden, dan berbagai tindakan Presiden yang salah satunya adalah pernyataan keberpihakan pada pasangan Capres-Cawapres.

Karena itu, sivitas akademika Universitas Islam Indonesia mendesak agar Calon Presiden, Calon Wakil Presiden, para menteri dan pejabat negara serta pejabat lainnya mengundurkan diri jika menjadi Calon Presiden,Calon Wakil Presiden atau tim sukses pasangan Capres,Cawapres. desakan juga disampaikan kepada Prabowo Subianto yang masih mempertahankan kedudukannya sebagai Menteri pertahanan.

“Jelas bahwa presiden berdiri disluruh anak indonesia tidak bole memihak,menjadi contoh semua aparatul negara”jelas prof.fathul wahib (Rektor UII ).

“Mendorong calon presiden calon wakil presiden para mentri dan kepala daerah yang menjadi tim sukses serta tim kampanye salah satu pasangan calon untuk menggundurkan diri dari jabatannya guna menghindari konflek kepentingan yang berpotensi merugikan bangsa dan negara”jelas prof.fathul wahib ( Rektor UII ).

Universitas islam indonesia juga meminta presiden joko widodo dan jajarannya berhenti menyalahgunakan kekuasaan dengan tidak mengerahkan dan memanfaatkan sumber daya negara termasuk politisasi dan personalisasi bantuan sosial.

WIDI RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *