KULON PROGO – Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo resmi menginisiasi program pemberdayaan kesenian lokal bertajuk Sigro Mentas. Program ini difokuskan di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, dengan misi utama mengangkat kembali kesenian tradisional Wayang Wong yang dahulu pernah menjadi primadona di wilayah tersebut.  

​Pemberdayaan Berbasis Potensi Budaya

sumber foto : Kabar Jogja RBTV

​Program Sigro Mentas memiliki sasaran khusus, yaitu desa-desa dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Melalui upaya pendampingan dan pemberdayaan, program ini bertujuan untuk ​menggali potensi budaya lokal yang mulai meredup, menampilkan pertunjukan Wayang Wong sebagai kesenian unggulan di Balai Desa Sidomulyo, dan mengukuhkan kembali identitas budaya masyarakat Sidomulyo yang secara historis lekat dengan kesenian Wayang Wong.  

​Dampak Sosial dan Ekonomi

​Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Joko Mursito, berharap agar Wayang Wong khas Sidomulyo ini tidak hanya sekadar tampil, namun juga mampu dikenal luas oleh publik. Kehadiran kembali kesenian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara sosial serta meningkatkan ekonomi warga setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Joko Mursito (sumber foto : Kabar Jogja RBTV) 

“Program ini diharapkan menjadi aktivitas yang didukung semua pihak dan berdampak positif bagi masyarakat,” tutur Joko Mursito.

​Pengembangan Sentra Kerajinan Pendukung

​Selain fokus pada seni pertunjukan, Dinas Kebudayaan juga melakukan pendampingan untuk mengembangkan Sidomulyo sebagai sentra produksi aksesori seni tradisional. Beberapa produk kerajinan yang didorong pengembangannya meliputi ​kerajinan Jaran Kepang (Kuda Lumping)​, Pembuatan topeng, ​produksi kostum tari.  

​Melalui integrasi antara pementasan seni dan produksi kerajinan, diharapkan ekosistem kebudayaan di Sidomulyo dapat bangkit dan berkelanjutan.

Reporter : Bagas RBTV

Penulis Artikel : Luna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *