Source photo : Kabar Jogja RBTV

SUKOHARJO – Berbagai cara unik dan kreatif dapat menjadi pilihan untuk menonjolkan potensi daerah. Hal inilah yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

​Terkenal dengan sentra industri tekstilnya, warga setempat menggelar acara bertajuk “Lumbung Silayur Perca Heritage Festival”. Acara ini menyuguhkan pemandangan yang tak biasa, puluhan peserta menampilkan karya seni busana mereka di atas catwalk yang beralaskan keset dari anyaman kain perca.

Mengubah Limbah Menjadi Berkah

Source photo : Kabar Jogja RBTV

​Lurah Parangjoro, Hardiman, menjelaskan bahwa Desa Parangjoro tengah mengalami pergeseran fungsi kawasan dari sektor agraris ke sektor industri, khususnya tekstil. Masuknya perusahaan garmen besar membawa dampak sosial-ekonomi sekaligus tantangan lingkungan, salah satunya adalah timbunan limbah kain perca.

​”Perubahan itu membawa dampak besar terhadap lingkungan. Namun, terdapat potensi desa yaitu pemanfaatan limbah kain perca sebagai bahan baku industri kreatif lokal, melalui pengolahan kreatif, kain perca dapat dimanfaatkan menjadi produk seperti tas, sandal, casing HP, aksesoris, hingga produk fashion lainnya berbasis recycle art,” Jelas Harmidan

Pesta Rakyat yang Kolaboratif

​Ketua BUMDES Desa Parangjoro, Adi Wibowo, menuturkan bahwa festival ini bertujuan menciptakan ekosistem UMKM lokal berbasis daur ulang tekstil sekaligus mempromosikan budaya lokal.

Source photo : Kabar Jogja RBTV

​”Ide awalnya karena Desa Parangjoro menghasilkan banyak limbah kain perca yang belum bisa dimanfaatkan. Maka dalam acara ini kami mengemas tiga kegiatan sekaligus: fashion show kain perca, agrowisata panen melon, serta konser musik jadul,” jelas Adi.

​Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Yayasan Citra Inti-LPK MedWist, BUMDes, Pemdes Parangjoro, serta dukungan dari berbagai pihak termasuk penggiat lingkungan, Mas Karebet.

​Harapan untuk Ekonomi Desa

Source photo : Kabar Jogja RBTV

​Lebih dari sekadar perayaan, festival ini diharapkan menjadi wadah ekspresi seni dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Pihak penyelenggara juga membuka pintu kolaborasi dengan komunitas kebudayaan, universitas, hingga perusahaan untuk mendukung visi pelestarian lingkungan ini.

Reporter : Rizki Budi Pratama RBTV

Penulis Artikel : LUNA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *