
Sumber foto: Kabar Jogja RBTV
KULON PROGO – Dunia pendidikan inklusif di Kulon Progo menemukan metode inovatif untuk pengembangan potensi Siswa Berkebutuhan Khusus (ABK). Wayang Suket, media tradisional berbahan dasar anyaman rumput kering, kini diolah menjadi sarana terapi yang efektif untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan motorik.
Metode Wayang Suket ini dinilai sebagai alternatif yang tidak hanya melatih fungsi motorik, tetapi juga dianggap efektif meningkatkan fokus, kemampuan komunikasi, serta membangun rasa percaya diri para pelajar difabel.
Proses Terstruktur Latih Konsentrasi Intensif

Sumber foto: Kabar Jogja RBTV
Sebagai metode pelatihan, pembuatan Wayang Suket dilakukan melalui langkah-langkah yang terstruktur dan memerlukan ketelitian, bukan sekadar melipat asal-asalan. Meskipun sekilas prosesnya terlihat rumit, justru langkah melipat setiap helai daun rumput kering ini secara intensif melatih konsentrasi siswa untuk mengikuti pola yang telah ditentukan.
Menurut para praktisi, dengan cara ini, pelajar difabel menjadi lebih berkonsentrasi dan fokus saat mengikuti kegiatan. Proses ini secara langsung melatih motorik halus siswa agar lebih responsif dan berkembang dengan baik ke depannya.
Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Kepercayaan DirI

gambar: siswa ditunjukkan cara pembuatan wayang oleh instruktur | Sumber foto: Kabar Jogja RBTV
Manfaat dari kegiatan ini jauh melampaui kemampuan fisik. Tidak hanya mengasah motorik halus, pembuatan Wayang Suket juga berperan besar dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan membangun rasa percaya diri siswa.
Peningkatan keterampilan ini terlihat saat siswa harus berinteraksi secara aktif dengan instruktur maupun teman sekelas, baik untuk meminta bantuan atau untuk memastikan bentuk Wayang Suket yang mereka hasilkan sesuai dengan keinginan. Interaksi yang bertujuan ini secara alami mendorong peningkatan komunikasi dan kolaborasi sosial.
Jembatan Edukasi Budaya
Selain memberikan manfaat secara motorik dan sosial, metode ini juga menjadi sarana edukasi yang penting. Wayang Suket dikenalkan sebagai salah satu warisan tradisi budaya Indonesia yang berasal dari Pulau Jawa.

“Dengan aktivitas yang dilakukan anak-anak dengan media suket ini yang dimana melipat lipat dapat melatih motorik dan fokus anak-anak. Hal ini juga meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak yang dimana biasanya anak anak selalu terpacu pada gadget” tutur Sukinah akademisi dari UMPLB FIP UNY
Melalui pendekatan berbasis budaya ini Sukinah berharap pengembangan bakat dan potensi siswa berkebutuhan khusus dapat terus didukung, sekaligus melestarikan kekayaan budaya Nusantara. Diharapkan, keterampilan yang mereka dapatkan melalui Wayang Suket dapat menjadi bekal positif dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter: Bagas RBTV
Penyunting Artikel: Luna
