Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mematangkan pendataan mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak bencana banjir dan longsor. Selain memberikan pendampingan bagi mahasiswa yang berada di Yogyakarta, UGM juga mengirimkan tim ke lokasi bencana, termasuk tim kesehatan dan tim psikologi.
Dalam kegiatan Dialog Pojok Bulaksumur di kampus UGM, disebutkan bahwa hingga saat ini terdapat sekitar 1.800 orang yang berasal dari tiga provinsi tersebut. Mereka terdiri atas mahasiswa, tenaga kependidikan, serta dosen UGM. Pihak kampus juga terus berupaya menjalin komunikasi dengan keluarga mereka di daerah terdampak bencana.
UGM menyiapkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari pendampingan psikologis hingga dukungan finansial. Salah satu opsi yang tengah dibahas adalah kemungkinan pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang keluarganya terdampak langsung bencana. Selain itu, bantuan spesifik akan diberikan sesuai kebutuhan masing-masing mahasiswa.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. Rustamaji, menegaskan bahwa kampus berkomitmen memastikan seluruh warganya mendapatkan dukungan yang memadai. Sementara itu, Sekretaris UGM, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menyampaikan bahwa UGM juga telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk memperkuat penanganan pascabencana.
Widi / RBTV
