Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hingga kini masih melakukan pemetaan layanan kependidikan di kawasan terdampak bencana di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Sumatera Barat. Ketiga wilayah tersebut tengah menghadapi dampak banjir dan tanah longsor yang berpengaruh terhadap aktivitas pendidikan.
Usai menghadiri puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional di Sleman, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’thi, menegaskan bahwa proses pemetaan masih terus berjalan. Ia menyebut pemetaan ini penting agar pemerintah dapat segera menentukan langkah yang tepat, terlebih para siswa tingkat dasar hingga menengah kini tengah bersiap menghadapi ujian semester.
Menurut Abdul Mu’thi, percepatan pemetaan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan proses pembelajaran di daerah terdampak, baik dari sisi fasilitas, kondisi sekolah, maupun kebutuhan siswa dan tenaga pendidik.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Khusus serta Layanan Khusus (Dirjen Diksi PKPLK) Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, menambahkan bahwa sebagai langkah darurat, sejumlah sekolah tenda mulai dibuka untuk melanjutkan proses belajar mengajar. Selain menerima pelajaran di sekolah tenda, anak-anak juga mendapatkan pendampingan untuk membantu mereka tetap fokus belajar di tengah situasi bencana.
Upaya tersebut diharapkan mampu memastikan hak pendidikan anak-anak tetap terpenuhi meskipun kondisi di lapangan masih terbatas.
Widi | RBTV
