Bantul — Amblasnya jalan penghubung di kawasan Srikeminut, Kedungmiri, Sriharjo, Imogiri, Bantul menyebabkan puluhan siswa SD Negeri Kedungmiri kesulitan menuju sekolah setiap hari. Kondisi jalan yang putus membuat warga, terutama para orang tua, harus mengantar anak-anak mereka melewati jalur setapak yang berada tepat di tepi longsoran.
Setiap pagi, para siswa harus berjalan hati-hati menyusuri jalur darurat tersebut. Di ujung jalan yang terdampak, Bhabinkamtibmas Kalurahan Sriharjo bersama sejumlah guru SD Negeri Kedungmiri telah menunggu untuk menjemput mereka menuju sekolah. Karena jumlah siswa cukup banyak, penjemputan harus dilakukan berulang kali.
Sugiatmi, salah satu orang tua siswa, mengaku tetap memilih melewati jalur ambles tersebut dibanding memutar jauh melalui Jembatan Jetis atau jembatan gantung Pengkol. Menurutnya, rute alternatif tersebut terlalu memakan waktu dan tenaga. Ia berharap pemerintah segera menyediakan jalan darurat yang bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Kami berharap ada jalan sementara yang bisa dilalui motor, supaya anak-anak tidak perlu berjalan di pinggir jurang seperti ini,” ujar Sugiatmi.
Kepala SD Negeri Kedungmiri, Sudarsih, menjelaskan bahwa pihak sekolah telah memberikan kelonggaran kepada 23 siswa terdampak untuk belajar secara daring dari rumah. Namun demikian, para siswa tetap memilih datang ke sekolah karena antusias mengikuti pembelajaran secara langsung.
Karena itu, pihak sekolah bersama Bhabinkamtibmas berinisiasi menjemput para siswa di titik terputusnya jalan pada pagi hari dan mengantar kembali saat pulang sekolah untuk kemudian dijemput oleh orang tua masing-masing.
“Meskipun kami memberi opsi belajar dari rumah, para siswa tetap ingin ke sekolah. Kami ingin mereka tetap aman, sehingga penjemputan ini dilakukan setiap hari,” ujar Sudarsih.
Kerusakan jalan ini diharapkan segera mendapat penanganan dari pemerintah daerah agar aktivitas masyarakat, khususnya siswa sekolah, kembali berjalan lancar dan aman.
Delly Nur Wijaya | RBTV