Kulon Progo — Pengabdian seorang guru patut menjadi perhatian. Suripto, guru di SD Negeri Pripih 1 Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus menempuh perjalanan sejauh 55 kilometer setiap hari demi mengajar murid-muridnya. Dengan sepeda motor, ia menempuh perjalanan hampir dua jam dari rumahnya agar tiba di sekolah tepat waktu.
Suripto (36) telah menjalani rutinitas ini selama kurang lebih enam tahun terakhir. Setiap pagi, setelah persiapan singkat, ia berangkat dari rumahnya di Desa Pandansari, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Perjalanan panjang tersebut mengharuskan dirinya melewati tiga kabupaten, yakni Kebumen, Purworejo, dan Kulon Progo melalui jalur lintas selatan yang dikenal lurus dan panjang.

Berbagai tantangan kerap ia hadapi di perjalanan. Salah satu yang paling berbahaya adalah rasa kantuk saat berkendara. Ia bahkan pernah terjatuh hingga tercebur ke selokan karena kehilangan fokus. Selain itu, hujan badai dan kendala kendaraan seperti ban bocor juga bukan hal baru bagi dirinya. Suripto mengaku pernah harus menuntun motor sejauh sekitar satu setengah kilometer sebelum akhirnya mendapat bantuan warga.
Kendati menghadapi banyak rintangan, Suripto tidak pernah mengeluhkan perjuangannya. Baginya, mengajar adalah panggilan jiwa dan bagian dari pilihan hidup yang telah ia ambil dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Mengajar adalah bentuk pengabdian. Selama saya masih mampu, saya akan tetap datang untuk anak-anak,” ujarnya.
Dedikasi Suripto menjadi potret nyata perjuangan para guru di Indonesia yang bekerja dalam diam. Tanpa banyak sorotan, mereka tetap berjuang demi kemajuan pendidikan dan masa depan generasi penerus bangsa.
Bagas | RBTV
