Sleman — Memanfaatkan limbah atau sampah yang berserakan di sekitar sekolah maupun rumah, para siswa SD Muhammadiyah Karangharjo, Berbah, Sleman, berhasil mengolah berbagai bahan bekas menjadi alat peraga pendidikan dan perkakas praktis lainnya.

Anak-anak ini tampak antusias mempelajari hitungan pecahan menggunakan puzzle pecahan buatan mereka sendiri. Puzzle tersebut dibuat dari aneka limbah yang sebelumnya tidak terpakai. Tidak hanya puzzle pecahan, kelompok lain juga membuat mini PLTA atau miniatur pembangkit listrik tenaga air dari barang-barang bekas. Sementara itu, kelompok siswa lainnya memanfaatkan botol plastik bekas air minum kemasan menjadi wadah pensil yang lebih rapi dan menarik.

Ide pembuatan alat peraga pendidikan dari bahan limbah ini berasal dari para siswa. Namun, pihak sekolah sebelumnya memberikan arahan dan pemantik agar kreativitas siswa dapat terarah.

Rini Widi Astuti, guru kelas VI SD Muhammadiyah Karangharjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap pengelolaan sampah. Melalui praktik langsung, siswa diajak menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Menurut Najla, salah satu siswa kelas VI, kegiatan ini membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sekaligus menumbuhkan kesadaran untuk memanfaatkan barang bekas.

Masuknya pelajaran pengolahan limbah ini diakui sebagai langkah sekolah dalam menghadapi persoalan sampah yang semakin pelik. Dengan membekali siswa sejak dini, mereka diharapkan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan di masa mendatang.

Kepala SD Muhammadiyah Karangharjo, Hartoyo, mengapresiasi kreativitas siswa dan berharap kegiatan ini terus berlanjut sebagai bagian dari pendidikan karakter peduli lingkungan.

WIDI – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *