Yogyakarta – Puluhan warga mengikuti lomba Jemparingan Mataraman, olahraga panahan tradisional khas budaya Mataram, yang digelar di sebuah lapangan di kawasan Umbulharjo. Seluruh peserta wajib mengenakan busana adat Mataram dan melakukan teknik memanah dalam posisi duduk bersila, sesuai pakem jemparingan.
Gelaran bertajuk Gladen Jemparingan Gagrak Kraton ini diselenggarakan oleh Komunitas Gandhewa Mataram. Jemparingan sendiri dikenal sebagai olahraga panahan tradisional yang menekankan keindahan sikap tubuh, ketenangan, serta kedisiplinan dalam melepas anak panah atau lelangan.
Pada pertandingan kali ini, setiap atlet tampil dengan pakaian tradisional gagrak Kraton Yogyakarta. Target sasaran dipasang sejauh 30 meter di depan peserta, dan teknik menembak harus dilakukan sepenuhnya dalam posisi duduk bersila.
Peserta lomba, Supriyanto, mengungkapkan bahwa ajang ini tidak hanya memperebutkan gelar juara, tetapi juga mempererat kebersamaan antaranggota komunitas panahan tradisional.
“Selain untuk kompetisi, kegiatan ini menjaga tradisi dan mengajarkan nilai-nilai kesatria, ketenangan, serta ketelitian,” ujar Supriyanto.
Sementara itu, Pembina Komunitas sekaligus kerabat Kraton Yogyakarta, KRT Jatininggrat, menegaskan bahwa jemparingan merupakan warisan budaya penting yang harus terus dilestarikan.
Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan ketepatan peserta dalam mengenai bandul sasaran yang digantung di depan luring. Peserta dengan poin tertinggi berhak menyandang gelar juara dan memperoleh trofi yang telah disiapkan panitia.
Agung | RBTV
