Yogyakarta – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar program pasar murah di 14 kemantren untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga. Program ini juga diharapkan menjadi solusi bagi warga agar dapat membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau.

Pasar murah tersebut berlangsung mulai 17 Desember hingga 5 Januari mendatang. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pengendalian harga sekaligus menjaga stabilitas pasokan komoditas pokok selama momentum akhir tahun.

Berbagai kebutuhan pokok ditawarkan dengan harga yang disubsidi, mulai dari beras premium, beras medium/SPHP, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, bawang putih, hingga telur. Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan subsidi Rp2.000 per kilogram atau per liter untuk seluruh komoditas tersebut.

Setiap kemantren mendapat suplai empat ton komoditas. Khusus wilayah dengan kepadatan penduduk lebih tinggi seperti Umbulharjo, Gondokusuman, dan Mergangsan, jatah suplai ditingkatkan menjadi enam ton.

Ketua Tim Disdag Kota Yogyakarta, Evi Wahyuni, menjelaskan bahwa pemerintah juga mengoptimalkan peran Kios Segoro Amarto di sejumlah pasar sebagai titik pantau harga dan ketersediaan stok.

“Indikatornya sederhana, kalau tidak ada kerumunan di kios, berarti pasokan aman,” ujarnya.

Sementara itu, Rusmiyanti, warga Jetis, menyambut baik pelaksanaan pasar murah tersebut karena dinilai sangat membantu kebutuhan masyarakat menjelang hari raya.

Pasar murah akan terus bergulir di kemantren lainnya dan dijadwalkan ditutup di Kemantren Danurejan.

Agung / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *