Pohon Natal, lonceng, dan bintang bukan sekadar dekorasi cantik, tapi punya makna mendalam yang sering terlupakan. Pohon cemara hijau dipilih karena tetap hijau sepanjang tahun, melambangkan kehidupan abadi dan harapan yang tidak pernah pudar bahkan di musim dingin terdingin. Tradisi menghias pohon Natal dimulai di Jerman pada abad ke-16, dan kini telah menyebar ke seluruh dunia.

Bintang yang biasa dipasang di puncak pohon Natal melambangkan Bintang Betlehem yang memandu orang majus menemukan tempat kelahiran Yesus. Warna merah dan hijau yang dominan pada Natal juga bukan tanpa alasan. Hijau melambangkan kehidupan dan kelahiran kembali, sementara merah melambangkan darah dan pengorbanan. Lonceng Natal melambangkan kabar gembira dan digunakan untuk mengumumkan kelahiran yang istimewa.

Kaos kaki Natal atau Christmas stocking konon berasal dari legenda Santo Nicholas yang melempar kantong emas ke cerobong asap untuk membantu tiga saudari miskin, dan emas tersebut jatuh ke dalam kaos kaki yang sedang dijemur. Candy cane dengan bentuk tongkat dan warna merah-putih melambangkan tongkat gembala dan kemurnian. Mistletoe yang sering digantung di pintu punya tradisi kuno sebagai simbol cinta dan persahabatan. Memahami makna di balik simbol-simbol ini membuat perayaan Natal terasa lebih bermakna dan tidak sekadar ritual tahunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *