Buka buku tua di perpustakaan, dan Anda akan mencium aroma khas – campuran vanila, almond, dan rumput. Bagi pencinta buku, ini adalah “parfum” yang memicu nostalgia. Apa rahasianya?

Aroma buku tua berasal dari proses degradasi kimia. Kertas terbuat dari selulosa, lignin, dan berbagai bahan kimia lainnya. Seiring waktu, senyawa-senyawa ini terurai dan melepaskan ratusan senyawa organik volatil (VOC).

Lignin, yang memberikan kekuatan pada kertas, terurai menjadi vanillin – senyawa yang sama yang ada di vanila! Itulah mengapa buku tua sering berbau manis seperti vanila. Selulosa terurai menjadi senyawa yang berbau seperti almond dan rumput kering.

Jenis kertas, tinta, lem, dan kondisi penyimpanan memengaruhi aroma spesifik setiap buku. Buku yang disimpan di tempat lembab menghasilkan aroma berbeda dari yang disimpan di ruangan kering.

Peneliti bahkan telah menciptakan “wheel” aroma untuk buku – mirip dengan wine tasting – untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan berbagai aroma buku tua. Ini membantu perpustakaan mendeteksi kerusakan buku!

Menariknya, ilmuwan sedang mengembangkan cara mengawetkan aroma buku tua ini, karena takut generasi masa depan hanya akan mengenal e-book.

Jadi, aroma buku bukan sekadar bau – itu adalah parfum waktu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *