Kulon Progo – Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkenalkan purwarupa atau prototipe alat tanam padi manual terbaru di lahan pertanian Wonomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Alat tersebut diklaim mampu mempercepat proses tanam padi, lebih efisien, serta menghemat biaya tenaga kerja.

Purwarupa alat tanam ini telah diuji coba langsung di lahan pertanian wilayah Wijimulyo, Nanggulan. Berdasarkan hasil uji coba, alat tersebut terbukti dapat mempercepat proses tanam secara signifikan.

Jika biasanya untuk lahan seluas 1.000 meter persegi dibutuhkan empat orang pekerja dengan waktu sekitar satu hari, maka dengan alat tanam ini pekerjaan yang sama dapat diselesaikan hanya dalam waktu dua hingga tiga jam saja.

Salah satu operator alat tanam padi, M. Rohmat, menjelaskan bahwa cara pengoperasiannya cukup sederhana.

“Alat ini menggunakan sistem pegas. Bibit padi berusia 15 hingga 18 hari dimasukkan ke dalam alat, lalu operator menarik tuas secara manual untuk menanamkan bibit ke tanah,” jelasnya.

Pihak BRMP DIY menyebutkan, alat tanam manual tersebut sudah mulai digunakan di beberapa lokasi dan dapat dibeli secara daring melalui berbagai marketplace dengan harga berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta.

Meski demikian, penyebarluasan teknologi ini secara masif masih ditunda, karena BRMP mempertimbangkan dampak sosial yang mungkin timbul, terutama terkait keberadaan tenaga buruh tanam yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat petani.

Dengan adanya inovasi ini, BRMP DIY berharap dapat mendorong modernisasi pertanian di wilayah DIY, sekaligus menciptakan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan tanpa mengabaikan aspek sosial masyarakat.

Bagas | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *