Kulon Progo – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berhasil mencatatkan prestasi membanggakan melalui ajang Gladhèn Ageng Jemparingan, sebuah kompetisi panahan tradisional yang diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori jumlah peserta terbanyak.
Tahun ini, sebanyak 1.474 peserta ambil bagian dalam kompetisi Jemparingan Kulon Progo, hampir lima kali lipat lebih banyak dari rekor sebelumnya yang hanya diikuti oleh 371 peserta.
Perwakilan MURI, Sri Widayati, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami berharap ajang seperti ini bisa menjadi sarana untuk mengembangkan potensi dan melestarikan budaya lokal,” ujarnya.
Salah satu peserta asal Gianyar, Bali, I Dewa Made Kasama Biputra, juga mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam event besar ini.
“Kegiatan ini luar biasa. Tidak hanya mempererat silaturahmi antardaerah, tapi juga menjaga warisan budaya Jemparingan agar terus lestari,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berharap tradisi Jemparingan dapat terus hidup di tengah masyarakat serta menjadi bagian dari kebanggaan budaya nasional. Selain menjadi simbol pelestarian warisan leluhur, ajang ini juga mempertegas posisi Kulon Progo sebagai salah satu pusat kegiatan budaya Jawa yang masih aktif berkembang.
Bagas | RBTV
