Solo – Dalam rangka memperingati Hari Santri, sebanyak 33 pondok pesantren (ponpes) di Kota Solo, Jawa Tengah, secara bersama-sama mendeklarasikan diri sebagai Pesantren Ramah Anak. Deklarasi ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk menjadikan pesantren sebagai tempat mencetak generasi yang cerdas, berakhlak, serta tumbuh dalam lingkungan yang aman dan nyaman.

Deklarasi digelar usai upacara peringatan Hari Santri di halaman Masjid Agung Surakarta. Acara ditandai dengan pembubuhan tanda tangan oleh perwakilan dari Ponpes Takmirul Islam dan Ponpes Al Muayyad, disaksikan langsung oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, beserta sejumlah pihak terkait.

Respati Ardi menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen para pengelola pondok pesantren yang telah berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi para santri. Ia berharap para pengajar di pesantren dapat berperan layaknya orang tua selama para santri menimba ilmu di lingkungan ponpes.

“Pesantren harus menjadi tempat yang tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para santri. Para guru di pesantren diharapkan mampu menggantikan peran orang tua selama anak-anak belajar,” ujar Respati Ardi.

Sementara itu, indikator Pesantren Ramah Anak tidak hanya mencakup aspek keamanan fisik, tetapi juga kenyamanan emosional bagi para santri. Lingkungan pesantren diharapkan menjadi ruang yang mendukung perkembangan karakter, spiritualitas, dan mental anak secara seimbang.

Deklarasi ini menjadi langkah konkret pemerintah daerah bersama lembaga pendidikan keagamaan untuk memperkuat peran pesantren sebagai pusat pembentukan generasi muda yang unggul, mandiri, dan berakhlak mulia.

Rizki Budi Pratama | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *