Kulon Progo – Ajang lari lintas alam Bioferun 2025 kembali digelar dengan antusiasme tinggi dari para pelari nasional maupun internasional. Mengusung tema “Celebrate the Journey”, event ini menjadi bentuk kolaborasi antara olahraga, alam, dan budaya yang diinisiasi oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB).
Gelaran tahun ini berhasil menarik 1.017 peserta dari berbagai daerah di Indonesia serta pelari dari mancanegara. Bioferun menjadi salah satu event sport tourism unggulan yang tidak hanya mengedepankan aspek kompetisi, tetapi juga mengajak peserta menikmati keindahan bentang alam kawasan Perbukitan Menoreh.
Tiga kategori jarak tempuh disediakan dalam lomba tahun ini, yaitu 7K, 15K, dan 30K. Para peserta berlari melintasi jalur yang menyajikan panorama hutan, kebun, hingga suasana pedesaan yang masih asri dan alami. Tantangan fisik yang dihadirkan dipadukan dengan pengalaman visual yang menyegarkan, menciptakan pengalaman berlari yang unik dan berkesan.
“Medannya menantang, tapi pemandangannya luar biasa. Ini lebih dari sekadar lomba—ini perjalanan menyatu dengan alam,” ujar Alpin Daffa, salah satu peserta.
“Saya sangat menikmati atmosfernya. Berlari sambil melihat hijaunya perbukitan benar-benar menyegarkan jiwa,” tambah peserta lainnya, Gita Harmoni.
Untuk kategori 30K, peserta yang berhasil menyelesaikan lomba mendapatkan 2 poin ITRA (International Trail Running Association) yang dapat digunakan sebagai syarat mengikuti berbagai lomba lari lintas alam tingkat dunia.
Peserta terbanyak tahun ini berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur. Menariknya, pelari dari empat benua—Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika—juga turut berpartisipasi. Kehadiran pelari mancanegara menjadi bukti bahwa kawasan Perbukitan Menoreh memiliki potensi besar sebagai destinasi sport tourism berkelas dunia.
“Melalui Bioferun, kami ingin mengenalkan kawasan Menoreh sebagai kawasan wisata berkelanjutan yang mampu menarik perhatian pelari dari berbagai negara,” ujar Harfiansa Bimatara, Direktur Pemasaran BPOB.
Tak hanya menghadirkan event olahraga, Bioferun juga menjadi sarana untuk mengangkat nilai-nilai ekologis dan ekonomi di kawasan Cagar Biosfer. Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal, terutama di sektor akomodasi, kuliner, dan penjualan produk UMKM.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa pariwisata berbasis olahraga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan,” jelas Sigit Joko Purnomo, Kepala Biro Umum dan Hukum Kementerian Pariwisata.
Dengan keberhasilan tahun ini, Bioferun diproyeksikan menjadi event tahunan yang akan terus berkembang, seiring meningkatnya tren wisata sehat dan ramah lingkungan.
BAGAS – RBTV