Kulon Progo — Fasilitas olahraga di Kabupaten Kulon Progo dinilai masih sangat minim, baik dari segi sarana maupun prasarana. Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, mengingat banyak atlet lokal memilih pindah ke daerah lain yang lebih mendukung pengembangan kemampuan mereka.
Kurangnya akses terhadap fasilitas olahraga berpotensi menghambat pembinaan dan pengembangan bakat atlet-atlet muda. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menempatkan peningkatan sarana dan prasarana sebagai prioritas utama untuk menciptakan iklim olahraga yang lebih kondusif.
Minimnya fasilitas membuat sejumlah atlet muda asal Kulon Progo memutuskan pindah domisili ke wilayah lain demi mendapat dukungan lebih baik. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu proses regenerasi atlet berprestasi dari daerah tersebut.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyebut banyak atlet yang sudah dilirik daerah lain sejak masih duduk di bangku SD atau SMP. Mereka kemudian dijadikan anak asuh oleh wilayah yang bersangkutan untuk mewakili daerah tersebut dalam kompetisi olahraga.
“Strategi ini dianggap lebih efisien dari sisi anggaran, dibandingkan merekrut atlet berpengalaman dari luar daerah,” ujarnya.
Menurut Agung, dukungan terhadap atlet tidak cukup hanya dalam bentuk uang saku. Penyediaan fasilitas olahraga yang memadai juga harus menjadi komitmen bersama sebagai bagian dari pembinaan jangka panjang.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terus mendorong pemenuhan kebutuhan infrastruktur olahraga demi mendukung tumbuh kembang atlet lokal agar bisa berprestasi di level yang lebih tinggi.
Bagas | RBTV