Kulon Progo
Penutupan akses jalan masuk di atas bendungan Waduk Sermo, Kulon Progo, berdampak signifikan terhadap penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan akses alternatif yang kini digunakan dinilai cukup ekstrem, dengan tanjakan curam yang kerap menjadi titik rawan kecelakaan lalu lintas.
Sejak diberlakukannya penutupan akses bagi semua jenis kendaraan dan pengalihan jalur ke jalan baru Gemulung–Soka, jumlah kunjungan wisatawan ke Waduk Sermo mengalami penurunan yang cukup tajam. Jika sebelumnya pada akhir pekan kunjungan bisa mencapai sekitar 700 orang per hari, kini hanya berkisar antara 200 hingga 300 orang per hari.
Penurunan ini turut berdampak pada menurunnya pendapatan daerah yang diperoleh dari retribusi wisata. Banyak wisatawan mengaku enggan melewati jalan baru karena kondisi medannya yang cukup berbahaya dan menanjak curam, terutama bagi kendaraan bermotor yang tidak cukup kuat menanjak.
Pihak pengelola Waduk Sermo pun berharap adanya solusi konkret dari pemerintah daerah guna mengatasi persoalan ini. Salah satu usulan yang disampaikan adalah penambahan wahana wisata baru dan penyelenggaraan event rutin di kawasan Waduk untuk menarik kembali minat wisatawan dari berbagai daerah.
Pernyataan Petugas TPR
Pujo Dwi Antoro, petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Waduk Sermo, menyampaikan bahwa selain harapan akan adanya penambahan fasilitas seperti lampu penerangan jalan, pelaku wisata juga berharap agar ada petugas yang secara khusus ditempatkan di jalur tanjakan menuju kawasan wisata tersebut.
“Banyak warga sekitar yang masih sangat menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata di Waduk Sermo. Jadi kami sangat berharap ada perhatian lebih, baik dari sisi keselamatan maupun upaya menarik kembali wisatawan,” ujar Pujo.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola dan pemerintah daerah Kulon Progo, untuk dapat kembali menghidupkan geliat pariwisata di kawasan Waduk Sermo yang selama ini menjadi salah satu destinasi andalan.
BAGAS – RBTV