YOGYAKARTA – Industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat angin segar melalui gelaran Jogja Travel Exchange (JTE) 2025, yang menjadi ajang strategis bagi para pelaku pariwisata di tengah kondisi sektor ini yang masih belum sepenuhnya pulih pascapandemi.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, serta komunitas wisata, yang diikuti oleh ratusan buyer dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Malaysia dan India. Para peserta terdiri dari operator tur, agen perjalanan, event organizer, pengelola hotel dan restoran, pusat oleh-oleh, pengelola destinasi wisata, hingga pelaku UMKM pariwisata.

Tidak sekadar menjadi ajang pertemuan bisnis (business matching), JTE 2025 juga menjadi ruang kolaborasi lintas sektor yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya adalah untuk menyatukan gagasan, membangun jejaring, serta menyusun strategi dalam mengembangkan industri pariwisata DIY secara berkelanjutan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menyampaikan harapannya agar forum ini mampu mendorong terjadinya transaksi bisnis yang nyata dan signifikan.

“Melalui pertemuan tatap muka dengan puluhan seller lokal yang bergerak di bidang perhotelan, operator tur, dan UMKM, forum ini diharapkan dapat melahirkan transaksi bisnis yang mampu menggerakkan sektor pariwisata Yogyakarta,” ujar Wawan.

Lebih dari itu, JTE 2025 juga menjadi sarana promosi berbagai produk wisata baru yang otentik dan kreatif, dengan menggabungkan unsur petualangan, edukasi, dan budaya lokal khas Yogyakarta.

Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, GKR Bendoro, menilai bahwa program seperti ini sangat penting dalam mendorong kebangkitan pariwisata daerah.

“Program yang diinisiasi oleh DPD Insan Pariwisata Indonesia (IPI) DIY bersama Pemkot Yogyakarta ini juga diproyeksikan dapat mendatangkan gelombang wisatawan ke Kota Pelajar,” ungkap GKR Bendoro.

Sementara itu, Ketua Panitia Jogja Travel Exchange 2025, Hariawan, menekankan pentingnya sinergi antarstakeholder agar hasil dari kegiatan ini tidak hanya berhenti di tataran seremoni.

Dengan semangat kolaborasi dan promosi berkelanjutan, JTE 2025 diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan pariwisata DIY, sekaligus membuka peluang-peluang baru dalam industri kreatif dan ekonomi lokal.

RINA MAULITA – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *