Kulon Progo, Kemunculan sejumlah ubur-ubur laut atau yang biasa disebut rawe oleh warga lokal, kini turut menjadi perhatian Tim SAR di kawasan pantai selatan Kulon Progo. Pasalnya, sengatan ubur-ubur tersebut dapat mengganggu kenyamanan hingga membahayakan wisatawan yang sedang berkunjung.

Ubur-ubur beracun berbentuk gelembung berwarna biru tua berukuran 6 hingga 10 sentimeter itu mulai bermunculan sejak beberapa minggu terakhir, terutama di Pantai Glagah dan Pantai Congot, Temon. Hewan laut ini biasanya muncul dalam jumlah banyak saat terjadi perubahan suhu air laut secara drastis, khususnya pada pagi dan sore hari.

Anggota SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Pantai Glagah, Tio Ferdiansyah, mengungkapkan bahwa sengatan ubur-ubur dapat menimbulkan rasa sakit berupa gatal, panas seperti terbakar, hingga ruam pada kulit. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Tim SAR telah menyiapkan sejumlah langkah, mulai dari patroli rutin, pemasangan rambu peringatan, hingga penyediaan obat-obatan bagi wisatawan yang terkena sengatan.

Tio Ferdiansyah, Anggota SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Pantai Glagah, menegaskan bahwa pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau wisatawan agar berhati-hati.

Kemunculan ubur-ubur diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V mengimbau warga maupun wisatawan untuk selalu waspada serta sementara waktu tidak mendekat ke bibir pantai. Apalagi, kondisi gelombang di pantai selatan saat ini juga dinilai cukup berbahaya.

BAGAS, RBTV


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *