KLATEN – Ribuan warga tumpah ruah memenuhi halaman Sendang Klampeyan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, untuk mengikuti tradisi Yaqowiyu atau yang dikenal juga dengan tradisi sebaran apem. Tradisi tahunan ini selalu menyedot antusiasme masyarakat dari berbagai daerah.
Puncak acara ditandai dengan pembagian lebih dari 54.100 kue apem yang disiapkan panitia. Warga pun rela berdesak-desakan dan berebut untuk mendapatkan apem yang diyakini membawa berkah.
Tradisi yang telah berlangsung secara turun-temurun ini digelar untuk mengenang jasa Ki Ageng Gribig, tokoh penyebar agama Islam di wilayah tersebut. Kue apem menjadi simbol dari nilai berbagi dan sedekah dalam ajaran Islam, yang diwariskan oleh Ki Ageng Gribig kepada masyarakat Jatinom.
“Saya baru pertama kali ikut tradisi ini. Ternyata harus berjibaku juga buat dapat apem,” ujar Sabna, salah satu pengunjung yang datang dari luar Klaten.
Sebelum puncak acara, gunungan apem dikirab dari halaman Masjid Besar Jatinom menuju Lapangan Klampeyan. Setelah kirab tiba di lokasi utama, acara dilanjutkan dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan prosesi sebaran apem dari dua menara yang telah disiapkan.
“Tahun ini kami menyiapkan lebih dari tiga ton apem. Semuanya dibagikan secara gratis kepada masyarakat,” jelas Ebta Tri Cahyo, salah satu panitia Tradisi Yaqowiyu.
Tradisi Yaqowiyu tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga, sekaligus mendatangkan daya tarik wisata religi yang kuat bagi Kabupaten Klaten setiap tahunnya.
RIZKI BUDI PRATAMA / RBTV