Kulon Progo — Aktivitas melaut sejumlah nelayan di Pantai Bugel, Kalurahan Gumukwaru, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, terhenti dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh cuaca ekstrem dan gelombang laut yang tinggi, sehingga para nelayan memilih tidak melaut demi menjaga keselamatan.
Selain faktor cuaca, keterbatasan mesin kapal juga menjadi kendala utama. Untuk menghadapi gelombang besar, idealnya kapal menggunakan mesin berkekuatan minimal 30 PK. Namun, sebagian besar kapal milik nelayan setempat hanya dilengkapi mesin dengan tenaga 15 PK.
Salah satu nelayan, Riyanto, menyampaikan bahwa aktivitas melaut sudah berhenti sejak empat hari lalu. Para nelayan biasanya mengandalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai acuan sebelum berangkat melaut. Saat ini, hasil tangkapan di wilayah pesisir selatan mayoritas berupa lobster.
“Sudah empat hari tidak melaut. Kami tunggu cuaca membaik,” ujar Riyanto.
Dampak dari berhentinya aktivitas melaut juga dirasakan oleh para pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Bugel. Isa, salah satu pedagang, mengaku terpaksa mencari pasokan ikan dari luar daerah, seperti Pantai Sadeng hingga Cilacap, Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan harga ikan segar mengalami kenaikan.
“Kalau pasokan dari nelayan lokal tidak ada, kami cari dari luar. Tapi harganya jadi lebih mahal,” kata Isa.
Kondisi ini diharapkan segera membaik agar aktivitas ekonomi nelayan dan pedagang ikan dapat kembali normal.
Bagas – RBTV