SLEMAN – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah 1 Suro, keluarga besar Ndalem Agung Palagan menggelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Wahyu Kamulyan. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian tradisi sedekah bumi sebagai bentuk rasa syukur atas berkah Tuhan Yang Maha Esa.

Pagelaran yang berlangsung meriah tersebut menampilkan dalang Ki Rubiyanto. Tidak hanya menjadi hiburan spiritual dan budaya, acara ini juga menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai tradisi di tengah masyarakat.

Ketua panitia acara, Raden Ayu Adhyas Woro, menjelaskan bahwa pertunjukan wayang kulit ini merupakan bagian penting dari ritual sedekah bumi. Puluhan gunungan hasil bumi dipersembahkan untuk masyarakat di wilayah pesisir selatan sebagai simbol berbagi dan wujud syukur. Selain itu, ubo rampe dalam pagelaran seperti tumpeng juga memiliki makna filosofis yang dalam.

Dalam kesempatan ini, pemilik Ndalem Agung Palagan, Witjaksono Setiawan, memberikan sebuah tokoh wayang kepada Ki Rubiyanto sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian seni tradisional wayang kulit.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, melalui Kepala Dinas Kebudayaan Sleman yang hadir mewakili, mengapresiasi pelaksanaan tradisi sedekah bumi. Ia menyatakan bahwa di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat Sleman tetap menunjukkan komitmen untuk melestarikan nilai-nilai tradisi dan budaya leluhur.

Tak hanya pertunjukan wayang kulit, warga Karang Moko, Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, juga disuguhkan hiburan dagelan dari sejumlah pelawak Yogyakarta yang menambah kemeriahan malam itu.

WIDI – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *