Kulon Progo – Dinas Kesehatan Kulon Progo menaruh perhatian serius terhadap kasus anemia atau kekurangan darah, khususnya di kalangan remaja. Berdasarkan data yang dihimpun, sekitar 30 hingga 35 persen anak muda di Kulon Progo diperkirakan mengidap anemia atau mengalami kekurangan hemoglobin dalam darah. Angka tersebut dinilai masih mendatar dan hampir sama dengan rata-rata penderita anemia secara nasional.
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian, Dinas Kesehatan menyasar generasi muda melalui program edukasi penyakit prioritas tidak menular, salah satunya anemia. Fokus utama diarahkan kepada para remaja, terutama remaja putri sebagai calon ibu, agar terhindar dari risiko melahirkan anak stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, menyatakan bahwa salah satu langkah pengendalian anemia dilakukan melalui pemberian tablet penambah darah secara rutin. Ia menekankan bahwa anemia merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko lahirnya anak stunting, yang saat ini juga menjadi prioritas penanganan pemerintah daerah.
“Kami terus menggalakkan program konsumsi tablet tambah darah secara rutin, karena anemia sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan calon ibu dan generasi masa depan,” jelas Sri Budi Utami.
Program pengentasan anemia saat ini telah berjalan secara rutin setiap hari Selasa pagi. Dalam program ini, siswa-siswi tingkat SMP hingga SMA sederajat dianjurkan untuk mengonsumsi tablet penambah darah. Pelaksanaan program dilakukan melalui kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo.
BAGAS, RBTV