Kulon Progo – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo resmi meluncurkan dua motif batik baru dalam sebuah ajang fashion show bertajuk Romansa Pansela. Kedua motif tersebut diharapkan menjadi simbol identitas baru daerah yang sejalan dengan visi “Bumi Binangun”, yang mengusung pelestarian budaya lokal dan pembangunan berkelanjutan.

Adapun dua motif batik yang diperkenalkan adalah Song-song Agung Ngambararum dan Binangun Kertoraharjo. Motif Song-song Agung Ngambararum dirancang khusus untuk digunakan di lingkungan perkantoran. Nama motif ini memiliki makna filosofis yang mendalam: song-song berarti perlindungan, agung berarti kemuliaan, dan ngambararum berarti menyebarkan keharuman. Nama ini juga merupakan akronim dari nama Bupati Agung dan Wakil Bupati Ambar.

Sementara itu, Binangun Kertoraharjo ditujukan untuk lingkungan pendidikan. Binangun merujuk pada simbol gunungan, yang merupakan ikon khas Kulon Progo, sedangkan Kertoraharjo bermakna kemakmuran, kedamaian, dan keselamatan.

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari instruksinya untuk menghadirkan batik khas daerah yang mencerminkan karakter dan nilai-nilai budaya lokal. Proses perancangan dan kurasi motif dilakukan oleh para perajin batik lokal Kulon Progo.

Penggunaan kedua motif batik ini akan dimulai di lingkungan instansi pemerintahan dan sekolah-sekolah di wilayah Kulon Progo. Selanjutnya, motif ini akan disosialisasikan lebih luas kepada masyarakat. Kehadiran dua motif baru ini juga melengkapi ragam batik khas Kulon Progo sebelumnya, seperti motif Gelaran, Gringsing, dan Geblek Renteng.

Peluncuran ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat dan pelaku industri kreatif daerah, yang menilai langkah ini sebagai wujud nyata pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.

Bagas – RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *