Pertandingan Liga 1 yang mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Sabtu malam, terpaksa dihentikan sementara akibat kepulan asap tebal dari flare yang dinyalakan oleh suporter tuan rumah.
Pertandingan Liga 1 pekan ke-33 mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan tamunya, Persija Jakarta, di Stadion Maguwoharjo, Sabtu malam. Sejak menit pertama, pertandingan berlangsung sengit dan menarik.
Dalam laga ini, tuan rumah PSS Sleman berusaha mengamankan tiga poin untuk keluar dari zona degradasi dan menjaga asa bertahan di kompetisi Liga 1 musim depan.
Namun, pada menit ke-78, laga harus dihentikan karena lapangan dipenuhi asap tebal akibat flare yang dinyalakan secara serentak oleh para suporter tuan rumah. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen yang dianggap sebagai penyebab buruknya performa tim kebanggaan mereka, yang saat ini berada di papan bawah klasemen dan terancam degradasi.
Akibat aksi tersebut, wasit terpaksa menghentikan pertandingan selama tiga puluh menit.
Di akhir laga, PSS Sleman berhasil menekuk Persija Jakarta dengan skor 2-1. Meski senang timnya meraih kemenangan, pelatih Pieter Huistra menyayangkan aksi penyalaan flare oleh para suporter.
Pieter Huistra – Pelatih PSS Sleman:
“Ini tidak baik untuk dilakukan. Seharusnya kita tidak perlu berhenti seperti itu. Tapi saya senang kita bisa menyelesaikan pertandingan dan mendapatkan hasil yang baik.”
Dengan hasil ini, PSS Sleman masih berada di zona degradasi dengan nilai 31. Pada laga pamungkas Liga 1, PSS Sleman akan menghadapi tuan rumah Madura United. Laga tersebut menjadi penentu bagi tim Elang Jawa, apakah akan bertahan di Liga 1 atau terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Agung RBTV