Kulon Progo – Puluhan nasabah Bank BUKP DIY kembali menggelar aksi demonstrasi di kantor cabang Wates yang baru saja pindah lokasi. Mereka membawa spanduk dan melakukan aksi teatrikal sebagai bentuk sindiran atas belum terselesaikannya kasus dana macet yang mereka alami.

Kantor cabang BUKP DIY Wates kini telah berpindah dari kawasan Pasar Bendungan ke lokasi baru. Namun, perpindahan ini tak menyurutkan semangat para nasabah untuk menuntut kejelasan atas dana mereka yang tertahan.

Dalam aksinya, para nasabah melakukan simbolis gunting pita sebagai sindiran terhadap peresmian kantor baru, melakban mulut mereka sebagai simbol pembungkaman karena tidak mendapat kepastian terkait dana yang hilang, serta menabur bunga sebagai bentuk kekecewaan dan harapan yang telah pupus.

Suroso, salah satu nasabah BUKP DIY, menegaskan bahwa para korban siap hadir bergantian setiap hari di depan kantor baru, bahkan menginap, hingga uang mereka dikembalikan. Ia menyebutkan bahwa dana yang tersimpan berupa tabungan dan deposito kini tertahan, mengakibatkan gangguan ekonomi bagi para nasabah.

Pendamping Posko Aduan Nasabah BUKP Wates, Nasib Wardoyo, mengungkapkan bahwa berdasarkan data sementara, sebanyak 136 nasabah cabang Wates kehilangan dana dengan total mencapai Rp4,2 miliar. Sementara itu, di cabang Galur tercatat 109 nasabah dengan kerugian sebesar Rp4,3 miliar. Ia juga menyoroti sejumlah kejanggalan seperti satu nomor rekening yang tercatat atas nama beberapa orang, serta ketidaksesuaian tanggal dan jumlah deposito.

BAGAS,RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *