Kota Surakarta, Jawa Tengah, terus menggelar berbagai agenda untuk menyemarakkan suasana kota dan memperkuat branding kota. Salah satunya adalah Festival Laweyan.

Berlokasi di kawasan Kampung Batik Laweyan, Kecamatan Laweyan, acara tahunan ini hadir dalam berbagai aktivitas warga. Tentu saja, dengan kemasan yang apik, festival ini menjadi hiburan menarik bagi masyarakat Laweyan maupun dari daerah lain.

“Acara kami di Festival Laweyan merupakan acara tahunan dari Kabupaten Laweyan. Ini adalah upaya kami untuk memperingati hari lahirnya Laweyan dengan tema ‘Simfoni Laweyan.’ Simfoni Laweyan akan menunjukkan sinergi berbagai elemen seni budaya yang ditampilkan malam ini, termasuk tarian, musik, serta peragaan busana dari beberapa gerai batik di Laweyan,” kata Tom Vestarandi, Ketua Pelaksana Festival Laweyan.

Tidak hanya pada malam hari, panitia juga menggelar rangkaian kegiatan Festival Laweyan pada pagi dan siang hari.

“Jadi, tadi siang kami mengadakan acara Rolasan. Rolasan adalah bentuk kebersamaan antara warga, pemerintah, dan pelaku usaha di Laweyan dalam acara makan bersama, yang kami bagikan secara gratis kepada masyarakat umum maupun tamu yang datang ke Laweyan,” tambah Tom Vestarandi.

Menurut Lurah Laweyan, Rosidi, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Ada berbagai kegiatan. Pertama, ada pasar UMKM yang diikuti lebih dari 40 UMKM. Selama seminggu, omset yang kami dapatkan adalah perputaran uang sebesar lebih dari 14 juta rupiah. Ini tentunya dapat membantu perputaran ekonomi di Laweyan agar dapat berjalan dengan baik,” jelas Rosidi.

Lebih lanjut, Rosidi menyatakan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menguatkan daya tarik Laweyan.

“Ada juga galeri foto yang memamerkan foto-foto tempo dulu, yang menceritakan kejayaan Laweyan sebagai kota tertua di Surakarta. Selain itu, ada kegiatan susur wisata yang bertujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat Laweyan terhadap kampung mereka,” ungkap Rosidi.

Deretan agenda Festival Laweyan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan.

“Malam ini, saya sedang tampil di Kampung Batik Laweyan. Luar biasa, acaranya sangat meriah! Ternyata, ini adalah acara tahunan berskala nasional. Buat teman-teman yang belum sempat datang ke Kampung Batik Laweyan, langsung saja datang karena ada banyak produk batik yang bisa dilihat!” ujar Rina Aditama, salah satu penampil di Festival Laweyan.

Event Festival Laweyan membutuhkan peran aktif dari warga Laweyan untuk bergerak bersama-sama.

“Ini adalah wujud kecintaan antara pengusaha dan pekerjanya, yang diwujudkan dengan makan bersama saat jam istirahat, yaitu pukul 12 siang,” kata Rosidi tentang tradisi Rolasan dan masa depan Laweyan.

Laweyan tak hanya menarik saat gelaran Festival Laweyan saja, tetapi juga setiap harinya. Pesona Kampung Batik Laweyan tentu sayang untuk Anda lewatkan.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, ke Laweyan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *