Inilah lukisan-lukisan Muhammad Tegar yang disematkan pada kaos dan produk fashion lainnya di Festival UMKM di kawasan Stadion Manahan, Solo.
Meski memiliki hambatan fisik, semangat siswa kelas tiga SLB Mandiri Putra Bangsa Jatipuro, Karanganyar, ini begitu luar biasa.
Tegar menunjukkan kebolehannya melukis menggunakan mulutnya. Ya, Tegar adalah anak berkebutuhan khusus tunadaksa.
Bagi Tegar, menggambar maskot Peparnas, Kebo Kyai Slamet, bukanlah hal yang sulit. Melukis sudah menjadi kesenangan dan cita-citanya.
“Tidak ada kesulitan dalam menggambar, dan biasanya saya suka menggambar wayang. Cita-cita saya adalah menjadi pelukis,” kata Muhammad Tegar, anak berkebutuhan khusus.
Bakat menggambar Tegar sudah tampak sejak ia duduk di bangku TK. Ia mulai serius mendalami teknik-teknik melukis saat beranjak di kelas satu SD hingga sekarang.
Bagi sang ibu, kebahagiaan Tegar adalah segalanya. Ia begitu gembira karena Tegar mendapatkan kesempatan tampil di ajang Peparnas ini.
“Pertama kali menggambar, setelah saya kasih buku tulis, dia minta untuk mulai corat-coret. Tak disangka gambarnya bisa berkembang seperti sekarang,” ujar Larsih, orang tua Tegar.
Kisah Tegar tak hanya menjadi inspirasi bagi orang-orang sekitarnya, namun juga bagi semua orang, bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk meraih tujuan.
Rizki Budi Pratama / RBTV